Bagaimanakah Bernyanyi yang Baik ?
Dalam membawakan suatu lagu hendaknya kita lakukan seperti yang diinginkan penciptanya. Untuk itu, dalam menyanyikan suatu lagu kita perlu menguasai teknik vokal yang baik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal, yaitu intonasi, artikulasi, pernapasan, dan pembawaan.
1. Intonasi
Suatu lagu harus dinyanyikan atau dimainkan dengan intonasi yang tepat, yakni dengan pitch yang tepat. Bunyi nada yang tepat akan menghasilkan suara jernih serta enak didengar. Untuk membentuk intonasi yang baik diperlukan pendengaran yang baik untuk membantu menghasilkan nada yang jernih dan pitch kontrol pernapasan, terutama untuk dapat mencapai nada tinggi dan nada rendah secara optimal rasa musikal agar penyanyi dapat mengikuti tempo, gerak, irama, serta menembak nada dengan baik.
Untuk mendapatkan intonasi yang baik, cobalah nyanyikan latihan nada-nada berikut ini. Teknik latihannya sebagai berikut.
a. Lakukan bahan latihan dengan tempo lambat, kemudian secara bertahap meningkat kecepatannya.
b. Lakukan latihan dengan teknik humming (bergumam).
c. Pergunakan syairyope (tanpa makna) untuk sekedar melatih vokalisasi.
d. Iringi latihan dengan alat musik harmonis, seperti gitar, piano, organ, atau pianika, untuk melatih
pendengaran dan pitch.
Suatu lagu harus dinyanyikan atau dimainkan dengan intonasi yang tepat, yakni dengan pitch yang tepat. Bunyi nada yang tepat akan menghasilkan suara jernih serta enak didengar. Untuk membentuk intonasi yang baik diperlukan pendengaran yang baik untuk membantu menghasilkan nada yang jernih dan pitch kontrol pernapasan, terutama untuk dapat mencapai nada tinggi dan nada rendah secara optimal rasa musikal agar penyanyi dapat mengikuti tempo, gerak, irama, serta menembak nada dengan baik.
Untuk mendapatkan intonasi yang baik, cobalah nyanyikan latihan nada-nada berikut ini. Teknik latihannya sebagai berikut.
a. Lakukan bahan latihan dengan tempo lambat, kemudian secara bertahap meningkat kecepatannya.
b. Lakukan latihan dengan teknik humming (bergumam).
c. Pergunakan syairyope (tanpa makna) untuk sekedar melatih vokalisasi.
d. Iringi latihan dengan alat musik harmonis, seperti gitar, piano, organ, atau pianika, untuk melatih
pendengaran dan pitch.
2. Artikulasi
Artikulasi berarti kejelasan nada dan kata-kata. Artikulasi merupakan teknik memproduksi suara yang baik dan mengucapkannya dengan jelas, nyaring, dan merdu. Apabila kita terbiasa berbicara dengan jelas, artikulasi dalam bernyanyi juga akan lebih jelas.
Syair lagu harus diucapkan dengan lafal jelas dan suara terbentuk. Pembentukan lafal syair dipengaruhi oleh alat-alat ucap: rongga hidung, langit-langit, lidah, bibir, dan gigi. Adapun pembentukan suara dipengaruhi oleh paru-paru, sekat rongga badan, faring (batang tenggorokan), rongga mulut, rongga hidung, dan pita suara. Sumber suara manusia terdapat pada pita suara yang berbentuk selaput tipis, lentur, dan melintang pada pangkal tenggorokan.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan artikulasi yang baik adalah berikut.
a. Sikap badan
Sikap badan yang benar akan dapat membantu udara sebagai pendorong utama terciptanya suara manusia. Sikap badan yang baik dalam bernyanyi adalah:
1) duduk atau berdiri dengan sikap badan selalu tegak, bahu agak ditarik ke belakang;
2) badan dalam keadaan tidaktegang (rileks);
3) jika berdiri, kaki sedikit direntangkan dengan kepala sedikit diangkat.
b. Posisi mulut
Bentuk dan posisi organ-organ mulut sewaktu memproduksi suara sebaiknya
1) mulut dibuka selebar tiga jari secara vertikal,
2) gigi seri atas tertutup setengah bagian oleh bibir atas,
3) bibir bawah menekan gigi seri bawah,
4) aliran udara diarahkan ke langit-langit keras,
5) lidah jangan terlalu ditarik ke belakang untuk menghindari suara kerongkongan,
6) bibir jangan melebar agar tidak bersuara sember,
7) turunkan rahang serendah mungkin dalam membuka mulut.
Artikulasi berarti kejelasan nada dan kata-kata. Artikulasi merupakan teknik memproduksi suara yang baik dan mengucapkannya dengan jelas, nyaring, dan merdu. Apabila kita terbiasa berbicara dengan jelas, artikulasi dalam bernyanyi juga akan lebih jelas.
Syair lagu harus diucapkan dengan lafal jelas dan suara terbentuk. Pembentukan lafal syair dipengaruhi oleh alat-alat ucap: rongga hidung, langit-langit, lidah, bibir, dan gigi. Adapun pembentukan suara dipengaruhi oleh paru-paru, sekat rongga badan, faring (batang tenggorokan), rongga mulut, rongga hidung, dan pita suara. Sumber suara manusia terdapat pada pita suara yang berbentuk selaput tipis, lentur, dan melintang pada pangkal tenggorokan.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan artikulasi yang baik adalah berikut.
a. Sikap badan
Sikap badan yang benar akan dapat membantu udara sebagai pendorong utama terciptanya suara manusia. Sikap badan yang baik dalam bernyanyi adalah:
1) duduk atau berdiri dengan sikap badan selalu tegak, bahu agak ditarik ke belakang;
2) badan dalam keadaan tidaktegang (rileks);
3) jika berdiri, kaki sedikit direntangkan dengan kepala sedikit diangkat.
b. Posisi mulut
Bentuk dan posisi organ-organ mulut sewaktu memproduksi suara sebaiknya
1) mulut dibuka selebar tiga jari secara vertikal,
2) gigi seri atas tertutup setengah bagian oleh bibir atas,
3) bibir bawah menekan gigi seri bawah,
4) aliran udara diarahkan ke langit-langit keras,
5) lidah jangan terlalu ditarik ke belakang untuk menghindari suara kerongkongan,
6) bibir jangan melebar agar tidak bersuara sember,
7) turunkan rahang serendah mungkin dalam membuka mulut.
3. Pernapasan
Pernapasan dalam bernyanyi ada tiga macam, yaitu pernapasan dada, pernapasan perut, dan pernapasan diafragma. Dalam pernapasan dada, bagian tubuh yang mengembang adalah dada. Pernapasan ini jarang dipergunakan seseorang dalam bernyanyi, karena cepat kehabisan napas dan mudah capai. Pernapasan dada sangat cocokapabila digunakan untuk menghasilkan nada-nada rendah.
Jika yang dilakukan adalah pernapasan perut, bagian yang mengembang adalah bagian perut. Biasanya pernapasan ini secara refleks dipergunakan orang pada saat tidur. Suara yang dihasilkan dari pernapasan perut sangat keras, sehingga kurang baik dipergunakan dalam bernyanyi.
Jenis pernapasan yang paling cocok digunakan dalam bernyanyi adalah pernapasan diafragma. Pernapasan ini memungkinkan kita menghasilkan suara mumi dengan napas yang panjang. Pernapasan diafragma juga dapat memperkecil ketegangan pada dada, bahu, dan leher, sehingga dapat mengurangi risiko cedera. Cara bernapas yang baik saat bernyanyi adalah berikut.
a. Waktu menarik napas, bahu jangan terangkat dan badan jangan mengejang.
b. Udara masuk disalurkan ke perut yang menggembung dan disimpan dalam diafragma.
c. Usahakan udara keluar rata dan sehemat mungkin melalui mulut, Jangan tersendat-sendat.
d. Tarik napas pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang memiliki frase.
e. Apabila napas tidak kuat/kurang panjang, lakukaniah teknik mencuri napas (cepat tanpa terdengar
jelas), sehingga tidak merusak frase lagu.
Pernapasan dalam bernyanyi ada tiga macam, yaitu pernapasan dada, pernapasan perut, dan pernapasan diafragma. Dalam pernapasan dada, bagian tubuh yang mengembang adalah dada. Pernapasan ini jarang dipergunakan seseorang dalam bernyanyi, karena cepat kehabisan napas dan mudah capai. Pernapasan dada sangat cocokapabila digunakan untuk menghasilkan nada-nada rendah.
Jika yang dilakukan adalah pernapasan perut, bagian yang mengembang adalah bagian perut. Biasanya pernapasan ini secara refleks dipergunakan orang pada saat tidur. Suara yang dihasilkan dari pernapasan perut sangat keras, sehingga kurang baik dipergunakan dalam bernyanyi.
Jenis pernapasan yang paling cocok digunakan dalam bernyanyi adalah pernapasan diafragma. Pernapasan ini memungkinkan kita menghasilkan suara mumi dengan napas yang panjang. Pernapasan diafragma juga dapat memperkecil ketegangan pada dada, bahu, dan leher, sehingga dapat mengurangi risiko cedera. Cara bernapas yang baik saat bernyanyi adalah berikut.
a. Waktu menarik napas, bahu jangan terangkat dan badan jangan mengejang.
b. Udara masuk disalurkan ke perut yang menggembung dan disimpan dalam diafragma.
c. Usahakan udara keluar rata dan sehemat mungkin melalui mulut, Jangan tersendat-sendat.
d. Tarik napas pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang memiliki frase.
e. Apabila napas tidak kuat/kurang panjang, lakukaniah teknik mencuri napas (cepat tanpa terdengar
jelas), sehingga tidak merusak frase lagu.
4. Pembawaan
Penyanyi yang baik hendaknya dapat membawakan lagu sesuai dengan isi dan jiwa yang ingin ditampilkan penciptanya. la hendaknya dapat meleburkan perasaannya ke dalam lagu. Penyanyi harus dapat membuat penikmat dan pengamat seni terjangkiti perasaan yang dimaksud dan terpesona. Keberhasilan seorang penyanyi dalarrj mengungkapkan isi suatu lagu tergantung pada ketepatan interpretasi atau penafsiran tentang maksud dan tujuan yang melatarbelakangi penciptaan lagu tersebut.
Penyanyi yang baik hendaknya dapat membawakan lagu sesuai dengan isi dan jiwa yang ingin ditampilkan penciptanya. la hendaknya dapat meleburkan perasaannya ke dalam lagu. Penyanyi harus dapat membuat penikmat dan pengamat seni terjangkiti perasaan yang dimaksud dan terpesona. Keberhasilan seorang penyanyi dalarrj mengungkapkan isi suatu lagu tergantung pada ketepatan interpretasi atau penafsiran tentang maksud dan tujuan yang melatarbelakangi penciptaan lagu tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar